Ritme

Yang namanya manusia udah pasti beda-beda; beda usia, gender, fisik, karakter, tapi semua tetap punya standarnya. Nggak semua harus sama, nggak semua harus balap-balapan, cepet-cepetan, menang-menangan. Semua punya ritmenya masing-masing.

Beberapa orang terlihat ambisius karena mungkin ada target yang harus dikejar, beberapa orang terihat pelan tetapi mungkin ada proses yang menguatkan dirinya. Semua orang punya standar diri masing-masing, nggak harus sama dan ikut-ikutan, kasihan diri sendiri nanti malah repot dan capek.

Bagaimanapun ritmenya, cepat atau lambat bila memiliki niat semua akan sampai pada finishnya. Bukan berarti yang tercepat adalah yang sempurna, dan bukan juga yang terlambat adalah yang terbawah. Proses unik pada masing-masing kita lah yang menentukan.

Hidup bukan untuk berkompetisi, tapi berkolaborasi. Yang biasanya cepat bisa belajar menikmati proses pada yang lambat. Pun yang lambat, belajar bagaimana si cepat beradaptasi dengan waktu. Paling penting, jangan berhenti karena kedepan ada kejutan kehidupan yang tidak disangka-sangka.

Jeda sebentar boleh, nafas dulu, tapi jangan lupa untuk lanjut. Nggak usah pusing bandingin ritme kehidupan kita dengan yang lain, nikmati dan jalanin aja keindahan hidup kita masing-masing

Related posts:

ZKX is the first perpetual futures exchange on Starknet. Their mission is to democratize access to global income through their offerings for anyone, anywhere. ZKX has raised $4.5 million from…

Effective data management is essential in achieving business growth. If you manage your data poorly, your business will be vulnerable to damage, and your business decisions will be more likely to…

My route to mindfulness is perhaps the opposite of what may be common today: I got there through meditation. Twenty or thirty years ago, meditation was not mainstream, yet I had the great good…